Travelog: Situ Gunung

"Sabtu minggu kau bersamaku
Sabtu minggu miliki aku
Karena sabtu minggu aku untukmu
Cintaku padamu lebih dari hari apapun"
-Sandy Canester-


"Libur tlah tiba - libur tlah tiba
Hore, hore, hore, hore"
-Tasya Kamila-


Weekend!!!!! yeay!!!!!!
Sandy Canester seneng banget sama sabtu dan minggu karena bisa ketemu kamu. Kalo aku, seneng ketemu minggu karena merasakan bahagianya Tasya saat libur t'lah tiba. Semua hari pada dasarnya memang hari yang baik dan menyenangkan. Tapi, untuk aku yang begitu disibukkan tugas di hari kerja, berhasil dibikin cenat-cenut, jatuh cinta sama weekend!! Sama gak sih yang kamu rasa?

Kerjaan gitu-gitu aja, kadang ada stressnya. Dan Minggu waktunya untuk merefresh segudang mumet yang ada di kepala. Mungkin bukan mumet, tapi jenuh dengan aktifitas yang sama. Minggu harus punya hal istimewa. Harus!!

Diantara hal istimewa yang bisa dilakukan di hari minggu adalah tamasya bersama sahabat-sahabat tercinta. Minggu ini aku mau ajak temen-temen ke Situ Gunung.

 Sumber : Jingga Nusantara

Situ Gunung adalah danau yang berada dalam kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, kecamatan Kadudampit, kabupaten Sukabumi. Jaraknya sekitar 16 KM dari pusat kota Sukabumi. Deket kan? aksesnya mudah karena ada angkutan umum yang bisa mengantar tepat sampai gerbang Situ Gunung.

Tiket masuk ke Situ Gunung Rp. 16.000,- di hari kerja dan Rp. 18.500,- di hari libur. Dari gerbang, ada dua akses jalan untuk sampai ke danau. Jalan pertama, belok kiri setelah lewati gerbang. Jalan berbatu yang cukup lebar, kendaraan masih bisa masuk lewat jalan ini. Jalan kedua, jalan lurus setelah lewati gerbang. Sedikit terjal, naik dan turun, hanya bisa di akses pejalan kaki. Aku dan teman-teman, kami memilih jalan kedua, karena lebih berasa sedang bertualang.


Dari gambar diatas, kita bisa memilih dua tempat berbeda, Danau Cimanaracun alias Situ Gunung atau Curug Sawer (air terjun). Seperti kesepakatan awal, kami berjalan menuju danau. Langsung berbelok ke tanjakan di sebelah kiri sesuai petunjuk panah. Tanahnya agak licin, daun-daunnya juga masih basah. Maklum, memang musim penghujan. Kami berpegang tangan, sesekali jatuh, menyenangkan.

Tidak cukup hanya tanjakan, kami harus menuruni tanah sedikit berundak, berpegang pada batang pohon-pohon rindang di sekitar. Berhati-hati, fokus pada jalan yang kami lalui, hingga sulit untuk mengabadikan momen dalam potret dokumentasi.

Perjalanan kurang lebih satu jam hingga sampai tepat di dekat danau. Daaaaan..... welcome to the jungle xixi... Mari naik sampan keliling danau.



Komentar

Postingan Populer