#Kidsjamannow

Beberapa hari ini banyak berseliweran video di beranda fb dengan hastag #kidsjamannow. Apasih kids jaman now itu?

Kids kata ini merupakan bahasa inggris yang artinya anak kecil. Jaman atau zaman menurut kbbi adalah jangka waktu yang panjang atau pendek yang menandai sesuatu; masa:. Now merupakan bahasa inggris yang artinya sekarang, masa kini. Maka dapat disimpulkan bahwa kidsjamannow adalah pola kehidupan anak masa kini. Gimana sih polanya?

Berdasarkan video yang tersebar dan sempat kulihat itu, miris rasanya. Pergeseran nilai-nilai kehidupan begitu cepat menyeret pemikiran anak-anak sehingga nampak dewasa sebelum waktunya. Seingatku dulu, anak laki-laki dan perempuan merasa malu dan tak pantas jika berdekatan. Sekarang mereka menampakkan itu sebagai suatu hal yang wajar. Dulu, cinta monyet hanya milik beberapa saja, menjadi kaum minoritas. Sekarang, satu anak kecil saja bisa memiliki lebih dari satu pasangan. Panggilannya bisa jadi mama papa, padahal si papa belum di sunat. Miris!

Banyak anak yang kadang lupa, bahwa dunia bukan miliknya saja. Hati, jika ia baik maka baik seluruhnya. Ada apa dengan hati para #kidsjamannow? Seorang anak laki-laki berseragam SD berlutut dan memberi bunga pada gadis yang berpakaian sama, lalu keduanya berpelukan, wajarkah? Anak SMP berhubungan intim, tak apa -kah? Anak SMA hamil dan melahirkan dengan berbalut seragamnya, bukan masalah kah?

Miris, wajah cantik dan rupawan yang tak berguna bagi masa depan. Wajah lucu dan polos tapi tak berjalan dengan pemikiran panjang. Siapa yang bertanggungjawab? Degradasi moral terus menggerus generasi yang seharusnya bertumbuh mekar menjadi layu diusia emasnya.

Kadang terpikir untuk menyalahkan media. Televisi menayangkan banyak hal yang tak patut dipertontonkan tapi mendapat izin siaran, internet membuka akses luas menjawab keingintahuan tapi banyak konten yang kadang tak sesuai dengan apa yang dipertanyakan, media sosial memberi kebebasan aktualisasi diri sehingga semua hal pribadi terekspos tanpa saringan tentang apa yang layak dan tak layak di ekspos.

Tapi media ini benda mati, bukankah secanggih apapun hardware dan software tidak akan pernah berguna jika tak ditunjang brainware. Maka bukan media yang salah tapi brain -nya. Banyak orang mengakses media untuk berbagai hal positif dan menguntungkan. Banyak juga oknum-oknum yang menyesatkan.

Jika dalam konteks #kidsjamannow adalah mereka yang tak paham sehingga tak dapat disalahkan, maka siapa yang seharusnya memberi didikan dan pemahamannya tentang itu?

Miris, ketika aib dan fitnah merajarela dengan menginjak raga yang masih ada tetapi seolah tak memiliki daya upaya. Apa yang manusia cari di dunia?? Allah hanya perintahkan kita untuk beribadah kepadaNya, taat perintah dan menjauhi laranganNya. Miris, ketika kita tau kita seagama tapi aqidah kita seolah tak sama. Bagaimana bisa kita buat aturan hidup sendiri sementara raga ini hanya titipanNya? Tak tergiurkah kita dengan balasan surga-Nya? atau tak takutkah kita pada siksa nerakaNya?

Sesama muslim kita bersaudara, maukah kita berpegang teguh pada agamaNya?

#kidsjamannow #selfreminder

Komentar

  1. memprihatinkan ya keadaan kids zaman now

    BalasHapus
    Balasan
    1. sangaaat, tetanggaku ada yang kabur dari rumah dan gabung sm anak funk gt. Padahal keluarganya bisa dibilang cukup. Kenapa coba? Kurang pemahaman ttg makna kehidupan :((

      Hapus
  2. Jadi ingat pernah ada meme gambar para artis muda yg dibayar mahal untuk menghancurkan generasi, mgkn skrg segala hal bergeser ke arah kapitalisme, sehingga yg kuat modal mau ngapain aja bisa, termasuk merusak generasi dgn hal2 berbau kayak gitu, nice note mba Alia 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya ka, aku juga pernah baca. Fakta yang amat sangat miris :((

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer