Tabuh Subuh, Waktunya Kuliah Subuh

Assalamu'alaikum... Hari ini minta ide biar fokus materi tulisannya. Kang Feri bilang buat sesuatu tentang, "Tabuh Subuh".

"Hah? Apa itu? Tabuh? Jam? Bahasa sunda?"

Gak pernah denger kata ini dalam bahasa Indonesia sebelumnya, hehe. Setelah buka KBBI barulah tau bahwa tabuh itu artinya beduk. Kosakata baru, wkwkkw.... kudet sekali diri ini.

Awalnya bingung juga harus cerita apa, dari pagi udah mikirin tapi baru kepikir sekarang, hehe... So, cekidot!!

----------

Note: Baca dengan nada serius, dari hati, as always!

Teman, kamu tau kan bahwa aku seorang perindu? Hari ini, setelah sekian lama, aku merindukan hal lain, merindukan sesuatu yang dalam arti lain memiliki purnama yang bersinar. Kamu bisa menebaknya kan? Iya, benar, aku merindukan bulan. Tapi bulan yang kumaksud bukanlah bulan yang spesifikasinya benda langit yang keberadaannya selalu mengiringi. Aku merindukan bulan yang lain, bulan ke-9 di kalender hijriah, dia adalah bulan Ramadhan.

Semua orang tau bahwa Ramadhan adalah bulan yang agung, bulan dimana Alquran diturunkan, bulan dimana semua orang beriman diwajibkan untuk shaum dan mengeluarkan zakat fithrah, bulan yang penuh rahmat, ampunan, dan pembebasan dari api neraka.

Ramadhan selalu dinantikan, tak terkecuali di kampungku. Kampung Nagrak Tengah, desa Nagrak, kecamatan Cisaat, kabupaten Sukabumi, seluruh warga kampung berbahagia menyambut ramadhan, kami biasa mengadakan pawai tarhib Ramadhan menjelang kedatangannya. Pawai ini dilakukan malam hari, dengan berbekal nada shalawat dari ketukan perkusi drumband dan obor yang dibawa masyarakat partisipan, kami mengelilingi beberapa desa, menandakan betapa bahagia menyambut Ramadhan.

Kampungku, berada dalam lingkup Yayasan Nidaul Islam yang menaungi sekolah agama (madrasah) dan organisasi kepemudaan yang bernama PRISMA (Pembinaan Remaja Mesjid Al-Aqabah). Aku dan para muda-muda lain diamanahi untuk aktif dalam kegiatan-kegiatan PRISMA. Kegiatan yang dimaksud diantaranya adalah kuliah subuh. PRISMA telah terbentuk sejak orangtua kami masih remaja, kuliah subuh pun telah dilaksanakan sejak lama. Maka dari itu, kami para pemuda diminta untuk meneruskan jejak para orangtua untuk membuat kepanitian kegiatan kuliah subuh ini.

Ramadhan tiba, mesjid-mesjid penuh, tarawih selepas isa menjadi tanda Ramadhan bermula. Esoknya sahur pertama, tabuh subuh menjadi tanda waktunya berpuasa.

Seba'da shalat, seluruh warga telah bergegas mengantar anaknya pergi kuliah. Ya, kuliah subuh. Beberapa dengan kemandirian saling menyeru temannya untuk datang bersama. Kuliah subuh dilaksanakan di madrasah, dimulai pukul 05.00 dan berakhir pukul 06.00. Kami menggunakan empat kelas berbeda, dipisahkan berdasarkan jenjang pendidikan. 1) Tk, SD 1,2,3, 2) SD 4,5,6, 3) SMP, SMA, UMUM PUTRI 4) SMP,SMA, UMUM PUTRA.

Dalam kuliah subuh, materi yang disampaikan beragam, rata-rata memang bertemakan keagamaan, tapi ada juga materi bahasa asing, bahasa inggris. Dosen dalam kegiatan kuliah subuh ini adalah beberapa guru madrasah, dan kami para panitia kuliah subuh. Jika para guru sungguhan (baca:guru-guru kami) mengajar di kelas dewasa, maka kami para pemula diizinkan untuk mengajar di jenjang Tk dan SD. Pembelajaran dibuat semenyenangkan mungkin agar tidak menimbulkan kantuk. Kadang-kadang kami menyisipkan fungames sehingga anak-anak merasa ketagihan ikut kuliah subuh.


Hm... aku rindu ramadhan, rindu menyambut pagi bersama anak-anak yang penuh ceria, rindu dini hari bisa bercerita, rindu tabuh subuh yang menggairahkan jiwa.


Tabuh subuh, waktunya kuliah subuh bermula.

Komentar

Postingan Populer