Peluang di Hari Jum'at (?)

Kantor sepi, semua orang melaksanakan salat jum'at di mesjid jamie yang berada tepat di sebelah kiri kantor. Hanya ada aku, yang masih sibuk dengan komputerku, berjibaku dengan setumpuk tugas kuliah. Sedikit mencuri waktu, mumpung sedang istirahat.

Setelah merasa cukup lelah, aku memperhatikan ke arah luar, ada seorang pria bertubuh tinggi tegap, wajahnya ditutup masker, dia menggendong sebuah ransel, seperti mencari-cari sesuatu. Aku segera keluar, hendak menanyakan kalau-kalau ada yang bisa aku bantu. Aku baru melewati pintu, orang itu segera berlalu, pergi begitu terburu-buru, aku memperhatikan geraknya, seseorang dengan tampilan serupa menunggunya di gerbang, bertunggang pada sebuah sepeda motor, menyalakan mesin dan melaju dengan cepat.

Aneh, pikirku. Aku mencoba mengingat apa saja yang tadi ku lihat, pria itu berpindah dari satu motor ke motor lain yang terparkir tepat di depan kantor, "apa mereka pencuri?". Tiba-tiba ada ketakutan dalam hatiku, aku segera memanggil seseorang dari dalam mesjid, untungnya jamaah masih melantunkan asma'ul husna yang artinya belum masuk waktu salat jum'at meski jamaah telah berkumpul disana. Pak Gani Kepala Sekolah SMP Islam yang masih satu yayasan dengan kantorku, sedang memimpin lantunan asma'ul husna. Dia melihat isyarat panggilanku dan segera mendekat kepadaku menanyakan, "ada apa?"


Aku tergugup menjelaskan secara kronologis apa yang baru ku lihat. Aku menunjuk dua motor yang mungkin adalah target operasi si pencuri karena dia berada dekat dua motor itu.

Pak Gani berkata, "Itu motor Saya," sambil langsung mengecek motornya, benar saja, slot kuncinya sudah rusak. Pencuri itu mencoba membobolnya.

Beberapa jamaah lain, yang masih merupakan pengurus yayasan ikut keluar mesjid untuk mengecek keadaan.

"Motor saya juga dibobol," seru pak Andi.

Ada sekitar tujuh motor terparkir, yang diincar adalah dua motor paling belakang.

Ketua yayasan segera memerintahkan mang Dudi menggembok dua gerbang menuju yayasan, gerbang masuk dan keluar. Ini bukan kali pertama pencurian motor disini, tapi ini pertama kalinya pencurian digagalkan.

Aku menceritakan semua itu pada mama, aku kira mama akan bilang aku seperti pahlawan, ternyata mama malah khawatir. Takut kepolosanku dimanfaatkan, takut aku di apa-apakan. Meski buktinya aku baik-baik saja. Aku baru menyadari, bahwa boleh jadi seorang anak berani, padahal ibu mengkhawatiri. Hanya saja, kekhawatiran ibu menjadi do'a yang membentengi jiwa seorang anak, sehingga ia terlindungi.

Terimakasih ibu, do'a tulus yang kau panjatkan kepada Tuhan seluruh alam, membuat aku selalu aman.

Aku hanya tak habis pikir, pada hari jum'at yang penuh rahmat, ada oknum-oknum yang menganggapnya peluang melakukan operasi pencurian. Disaat pemiliknya khusuk solat, oknum itu khusuk bermaksiat, semoga Allah mengampuni kita semuanya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer