Pilihan Hati

Jika bisa, ingin aku menghargai semua rasa di dunia. Menghormati sepenuhnya setiap hati yang ada. Setiap yang hadir belum tentu takdir. Tidak ada yang bisa dipaksakan. Kita punya hak memilih yang sama. Tapi kewajiban kita adalah taat pada takdir.

Permasalahannya, takdir itu bersifat rahasia. Kita menyingkapnya lewat do'a dan usaha. Aku tenang, karena apa yang melewatkanku tak pernah menjadi takdirku dan apa yang ditakdirkan untukku takkan pernah melewatkanku.

Aku menghindari bersikap gelisah, firman Allah, "boleh jadi kamu mencintai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu."

Yang seharusnya kita cari keridhoannya bukan? Kita bisa lelah, bisa patah karena keinginan-keinginan di dunia, cita-cita fana. Kembalilah pada sujud-sujud panjang kepadaNya, apa yang kita cari di dunia hanyalah keridhoanNya.

Jika bukan dia, maka bersiaplah untuk menerima kehadiran dia yang lainnya yang memang dipersiapkan untuk membersamai kita, secara pribadi, hanya untuk diri sendiri.

Komentar

Postingan Populer