Sadarilah bahwa..

"Kesadaran adalah hidayah. Dia membimbing kita menjadi arif dan bijaksana." Seuntai kalimat itu menjadi awal kesyukuranku hari ini. Aku membacanya dari status fb guru matematika saat aku SMA, 4 tahun yang lalu.

Kenapa aku bersyukur? Karena aku teringat pada mereka yang tidak memiliki kesadaran jiwa. Betapa menyedihkan raga yang terlunta, kadang tanpa sehelai -pun pakaian menutup fisik mereka, kadang memakan apa yang kita sebut dengan sampah ditempat pembuangannya, tertidur dimana saja, sendirian, kesepian. Mereka mati rasa dan kehilangan kesadaran jiwa.

Bersyukurlah kita yang masih memiliki akal sehat, memiliki fisik kuat, masih memiliki rasa yang hidup, masih bersama dengan keluarga, masih memiliki kesadaran jiwa. Dengan kesadaran, kita masih memiliki peluang besar untuk berkarya, masih mungkin untuk berfikir sesatu yang arif, masih mungkin untuk memperbaiki diri, membersiah seluruh jiwa dan raga dari dosa.

Untuk kita, yang sampai hari ini masih dititipi kesadaran jiwa. Berhentilah menangisi hidup saat ia berjalan tak sesuai dengan keinginan, boleh jadi hidup yang kau sesalkan adalah hidup yang orang lain idamkan. Untukmu yang sedang menginjaki tangga kehidupan, ingatlah kata Rumi bahwa tangga hanyalah persinggahan bukan untuk dihuni lama-lama. Awali langkah baru untuk menapaki kehidupan. Jangan lelah dalam melangkah, hidup ini adalah kesempatan untuk menyadari bahwa ada banyak kebaikan yang bisa dilakukan.

Komentar

Postingan Populer