PROLOG

Assalamu'alaikum temen-temen... Semangat selasa, hari ini Sukabumi dingin banget, tapi kamu jangan dinginin aku ya.... 😂😂

Aku bingung mau posting apa hari ini, setiap hari bingung sih mau nulis apa. Padahal kata Mbak Wiwid seharusnya kita bisa menangkap sinyal inspirasi dari apapun di sekitar kita, bahkan sendok-garpu pun bisa jadi inspirasi. Sayangnya aku masih sangat amatir sehingga belum jeli melihat banyak sumber inspirasi yang bertebaran. Banyak banget memang, tapi ibarat berada di rumah yang gelap akibat mati lampu, perabotan apapun disana gak keliatan sehingga gak banyak yang bisa diambil manfaatnya. Tapi dari sini, tiba-tiba aku punya ide untuk mengisi blog-ku hari ini.

Dia adalah..... PROLOG.....

Maksudnya? Ya, Prolog. Tau prolog kan? Latar pertama sebuah tulisan, bisa berkisar waktu, tempat, tokoh atau yang lainnya, itu untuk cerita-cerita fiksi. Nah, kalo untuk cerita non-fiksi prolog itu bisa semisal kalimat pembukaku diatas, apa aja bisa ditulis asalkan jadi ngalir. Kata Bang Syaiha kalo kita bingung nulis, tulis kebingungan itu. Hasilnya, ya begini.

Ada sedikit pengalaman ber-prolog yang suka aku lakukan saat menjadi MC sebuah acara. Begini, kamu gak suka kan, saat kamu berbicara lawan bicara gak memperhatikan? Dia abai dan sama sekali gak mendengarkan sementara kamu lelah berbicara. Nah, dalam hal ini kita harus bisa menarik perhatian mereka, caranya dengan:

1. Membuat pembukaan yang menarik. Sering kan kita ikutin sebuah acara dimana pembicara nya mengucap salam berkali-kali demi mendapatkan perhatian audience. Bahkan, aku belajar pantun dari anak-anak yang bunyi nya begini.

"Jahe mah jahe, opak mah opak
Rame mah rame ngan teu kompak"

Itu pantun yang biasanya disisipkan pada ucap salam setelah beberapa salam jawabannya terdengar pelan. Kalimat ini baiknya dipake di Sunda aja ya, hehe. Efeknya luar biasa, aku pernah buktikan setelah mengeluarkan pantun itu, jawaban salam jadi luar biasa sehingga acara bisa dilanjutkan.

2. Membuat sapaan tanda perhatian. Misalnya, mengucap selamat pagi, menanyakan sudah sarapan belum dan hal-hal kecil lain yang penuh perhatian. Perhatian akan berbalas perhatian. Apalagi jika audiencenya para kaula muda yang haus perhatian, sapaan ini bikin mereka baper positif dan hidup. hehe

3. Terapkan permainan sederhana namun penuh makna. Pernah mendengar istilah "halo halo hai" belum?? Sapaan dimana aturan mainnya kalau MC bilang Hai, audience jawab Halo dan sebaliknya. Bisa dilakukan berulang dan menambah kesulitan jawaban sehingga kita tau apakah audience fokus atau tidak. Dengan cara ini kita bisa mengendalikan fokus audience.

4. Selesai.. Kita bisa memulai acara disaat fokus audience siap.

Bahasannya kejauhan atau OOT alias Out of topic gak?🙈🙈
Intinya, saat aku kesulitan menulis atau berbicara, bingung harus seperti apa, aku harus mengawalinya dengan prolog. Karena prolog itu ibarat membawa kehidupan dari secarik kertas kosong tanpa cerita menjadi kertas yang bisa bercerita, dari pertemuan yang diawali diam menjadi banyak bicara. Dimana ada cerita, disana ada kehidupan. Dan prolog-lah yang bertugas mengawali untuk memberi kesan pertama yang terbaik.

Salam, dari pembelajar kehidupan 👧👧

Komentar

  1. Waalaikumsalam, wahh mantap nih sering jadi MC ya. bolehlah kapan-kapan kalau ODOP bikin seminar jadi MC-nya ya hahaha.

    Keren contentnya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. asik, mau banget, ayo kita kopdar ODOP dari Sabang sampai Merauke hehe..

      Makasih Ka :)

      Hapus
  2. Memulai itu memang tidak mudah, tapi harus tetap berusaha kan? ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ka, semangat mengawali :)
      Terimaksih sudah mampir 😊😊

      Hapus
  3. Yeah...
    Kali ini giliran ngasih tips yang kece, boleh nih nanti dipraktikkan...

    Sukses dan semangat Ngodop besok di hari ketiga, ditunggu tulisannya. Cobain buat tulisan fiksi dong.

    :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer